Jumat, 28 Februari 2014

cerita pinggir kantin

langit hampir mengupas tubuhnya, dan menampakan sebuah bayang , manusia biasa menyebutnya sore.
dimeja pinggir kantin , aku menulis coretan coretan tak berarti ini,

"Fen, kamu tau kakak kelas namanya Budi." semena mena suara seseorang terdengar ketelingaku

aku toleh ke arah sumber suara ,kursi panjang ini aku melihat.
2 gadis bercengkrama di sebelahku.
 mungkin karena masih satu bangku ,aku mendengar suara itu dengan jelas.

"siapa ? Budi ? yang suka dipanggil panggil sama guru SD ?" tanya gadis kedua dengan niat bercanda,

keduanya memakai kerudung putih dan masih memakai seragam.
tentu saja , karena disini masih wilayah sekolah.

"Feni ! aku mau ngajak bicara serius nih , malah bikin tambah bt kamunya" (ouw, namanya Feni) aku melirik sedetik dan kudapati seorang gadis berwajah oval berwarna coklat dan namanya Feni.

"ok... ok..., aku kenal, dia dari kelas 2 tehnik mesin kan ?"  ia mulai serius memasuki pembicaraan, tapi aku masih belum tahu nama yang satunya.

"apa dia cowok baik ?" cewek A (hehe...) memberi pertanyaan pada Feni.

"dia ? yang aku tau dia baru saja putus sama pacarnya." Feni memberi info ,kembali menyendok mie.

"masa ?!" bisik si A seperti tidak percaya, Feni yang sudah menyuapkan isi sendok ke mulutnya hampir tersedak

"ampun Chika hampir aja aku keselek gara - gara kamu" (ouw namanya Chika) Feni menepuk nepuk dadanya setelah menyeruput es teh .

"berarti aku mau dijadiin pelarian doang dong !" Chika berbisik pada Feni , yang tak tau apa - apa.

"maksud kamu ???" tanya Feni penasaran , ia mencoba melahap sesendok makanannya lagi

aku hanya mendengarkan dari sebelah mereka dan sesekali menyeruput kopi hitam .

"kemarin dia nembak aku." ujar Chika.

Uhuk ... uhukkk...

Feni kembali tidak berhasil memakan sesuap makanannya.

"beneran ? terus ?" mata Feni menatap Chika penuh tanya.

"aku diem aja" kata Chika.

"untung, ... kirain kamunya udah ..."

"Gila apa...! nggaklah...! "

aku  tidak bergeming dengan obrolan mereka, karena banyak cerita yang aku dengar , tentang perempuan yang terjebak jadi pelarian, dan banyak juga yang lolos.

aku bukan orang yang selalu bisa di percaya, karena semua penulis mudah sekali untuk membuat cerita palsu.
namun , berbeda bila kita membicarakan laki - laki , memang banyak yang tidak baik, namun yang baik-pun tidak sedikit.
semua kisah yang nyaris mengalami kesuraman adalah mereka yang terselamatkan.
namun berbeda dengan mereka yang terlanjur dalam ketidakmampuan mengubah keadaan yang terlanjur (apasih ???) adalah mereka yang mendapat pelajaran.

Jumat, 07 Februari 2014

secuil cerita dua sejoli

langit masih mendung, padahal sudah 2 jam lebih hujan turun.
kaki ini melangkah menuju kantin dengan santai, semua orang melihatiku, mungkin karena hanya aku yang berjalan di tengah hujan , dan sekelilingku berlari karena hujan. memang benar , berbeda dari oranglain , aku adalah seorang yang menyukai hujan , berjalan ditengah hujan sederas ini sama sekali tidak membuatku berpikir bahwa aku akan sakit. setiba di kantin, seperti yang sudah - sudah aku memesan secangkir kopi untuk menemaniku memandangi hujan. entah sudah berapa saat seseorang dari kelasku datang.
Nita namanya, tidak seperti biasanya, ia berjalan tanpa Risky di sampingnya, atau mereka kehilangan satu sama lain ?
dia melihatku yang sedang menatap laptop menulis cerita.

"ndri..., boleh aku lihat ?" tanya Nita.
"eee.... liat aja..." jawabku. berharap ia tidak meminjam terlalu lama.
"ok..ok" jawabnya , dan jawaban itu membuatku ragu.

ternyata benar dugaanku ia tak hanya melihat tulisan ,... sepersekian detik aku menyerahkannya , Nita langsung meminta.

"aku pinjem buat mainan facebook ya ndri ?"

tapi , aku tidak menolak atau melarang, karena perkataan seperti itu sudah 1000% aku perkirakan.

"terserah kamulah." jawabku agak berat.

"ndri... , kamu tau Risky nggak ?" tanya Nita kepadaku namun masih saja memandang monitor.
"nggak,..." jawabku mengangkat gelas kopi yang ingin aku minum.
"kemana ya,.. hari ini aku nggak ada yang jemput." keluhnya entah kepada siapa.

tapi,... setelah aku ingat - ingat, Risky hari ini tidak masuk sekolah, mungkin karena hujan yang lebat pagi tadi membuat ia tidak semangat pergi dari rumah. dan apabila hujan berhasil memaksanya tidak bersekolah, apakah hujan juga akan berhasil memaksanya untuk mengacuhkan Nita.?

waktu masih berjalan, sepertiga jam aku memandang hujan yang tak juga reda., kini laptopku seakan bukan milikku karena benda itu erat didekap tangan wanita yang kehilangan separuh dirinya.

tiba - tiba seorang pria berjas hujan mendekatinya dengan membawa dan mengenakan helm.
'kini separuh dirinya sudah bertemu dengan separuhnya lagi'

apa ini nyata ? Risky yang tadi pagi mengacuhkan sekolah karena hujan.
kini datang dengan tubuh menggigil, ini adalah bukti nyata sebuah kepedulian.
"Lho? Risky ! kamu datang ?" tanya Nita yang malah heran kenapa risky datang.
"iya, ...aku cuma mau beli nasi goreng disini terus balik lagi." tentu saja itu hanya jawaban candaan.

"hei, kenapa kamu tidak berangkat sekolah ?" tanyaku terlepas dari pertanyaan 'kenapa demi Nita kamu baru kesini?'
"ah, aku cuma males" jawabnya pendek
itu bukan alasan , yang aku dengar dari wajah dan bahasa tubuhnya
'tadi pagi aku kedinginan, air terasa beku seperti menusuk-nusuk dikulitku'

"ndri.., makasih ya udah pinjamkan laptop." kata Nita segera Log Out dari facebook.
aku hanya mengangguk dan kembali menikmati kopi.

"Nit, sorry ya aku kelamaan, pasti udah lama nunggunya ya...?" Risky mendadak meminta maaf kepada Nita.
"aku yang harus minta maaf , ngrepotin kamu jauh - jauh kesini" Nita menyalahkan diri sendiri.
"kalo kelamaan disini orang tuamu bakal khawatir,ayo langsung pulang" ajak Risky.

'hei..hei.. kemana alasan ingin makan nasi goreng tadi?' pikirku

"daa ... ndri ... aku pulang dulu ya..." Nita pamit , melangkah bersama Risky , mereka berjalan menembus hujan tanpa berlari,

mungkin memang banyak orang yang berlari karena hujan, namun ada juga yang berjalan di tengah hujan seperti apa yang aku lakukan.
dan ada pula mereka yang tidak menghiraukan hujan , bukan karena mereka memang tidak peduli.
namun kepedulian mereka sudah menemukan rumahnya, dan apapun keadaan yang mereka alami.
mereka akan kembali ke rumah, tempat kepedulian itu menggumpalkan awan.
dan menjadi tempat yang berwarnakan pelangi.

Selasa, 04 Februari 2014

(arti) Sarjana Muda : Iwan Fals


Karya : Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Berjalan seorang pria muda
Dengan jaket lusuh dipundaknya
Disela bibir tampak mengering
Terselip sebatang rumput liar

Jelas menatap awan berarak
Wajah murung semakin terlihat
Dengan langkah gontai tak terarah
Keringat bercampur debu jalanan

Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijazahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Tuk jaminan masa depan


Langkah kakimu terhenti
Didepan halaman sebuah jawatan


Terjenuh lesu engkau melangkah
Dari pintu kantor yang diharapkan
Terngiang kata tiada lowongan
Untuk kerja yang didambakan


Tak perduli berusaha lagi
Namun kata sama kau dapatkan
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung semakin terlihat


Engkau sarjana muda
Resah tak dapat kerja
Tak berguna ijazahmu


Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Sia sia semuanya
Setengah putus asa dia berucap... maaf  ibu


makna lirik :
lagu ini mengisahkan seorang pemuda yang baru saja lulus menjadi sarjana, ia mencoba untuk mendapat pekerjaan dengan bermodal ijazah yang ia dapatkan setelah empat tahun belajar.
namun , sudah susah ia berusaha mencari cari pekerjaan , namun  tetap saja tidak mendapatkan pekerjaan. dalam susah ia teringat sang ibu yang selalu mendambakan si anak tercinta mendapat masa depan, dan hanya bisa berkata maaf.

lagu ini sangat inspiratif mengingat jaman sekarang banyak pelajar yang sekolah dengan tujuan mendapat ijazah, namun sayang banyak dari mereka salah jalan, karena hanya nilai yang di kejar bukan kemampuan.

kita harus bercermin , untuk apa kita capek - capek sekolah kalau pada akhirnya hanya bertujuan untuk mendapat ijazah  ??
kita juga harus mencuri semua ilmu yang ada di tempat belajar kita, tak peduli sekecil apapun ilmu itu, kita harus mampu menyerap semuanya.

thanks for reading
from : Andri_ABN