Jumat, 06 Juni 2014

Pohon kenangan



Melewati sekolah kami dan menyebrangi jembatan kancil, dan setelah belok kanan.
Pohon itu tertanam diantara gedung dan sekolah, tempat aku bertemu dengan teman sebaya seusai aktifitas membosankan ,sekolah.
Waktu dan tempat kami bertemu , tidak sengaja telah menjadi kegiatan rutin yang setiap hari kami lakukan, hingga entah berapa kali kami sudah mengulanginya.
Pohon yang besar dengan ranting bercabang tiga, di tiap ranting itu tumbuh lagi ranting yang lebih kecil, mungkin sudah puluhan tahun usianya.
Di sekelilingnya ada kursi yang memutari pohon tersebut, tampak seperti carousel dengan pohon itu sebagai pusatnya dan lebih membuat nyaman lagi adalah angin, entah kenapa angin disini berhembus beberapa detik sekali membuat udara selalu terganti dengan yang baru.
Disana, tempat kami bercanda menyindir beberapa hal, juga mengumpat nama – nama guru yang kami tak suka sering juga beberapa orang dari kami memperlihatkan hal – hal menarik sebagai bahan pembicaraan.
Hingga tiga tahun kami jalani dengan “perbincangan bawah pohon” tersebut.
“nggak kerasa ya ..., udah tiga tahun .” ujar satu orang.
“minggu depan udah pada lulus ya...” ujar satunya menghembuskan nafas yang berat.
“ketemuan lagi yuk ?” tanya yang lain , dengan pandangan kosong menerawang jauh ke depan
“3 tahun lagi kita kesini ya...?” saran satu orang.
“okelah ,... kalian inget baik baik lho,tanggal ini.” Aku berbicara, mendapati respon yang santai oleh mereka.
Dan begitulah ceritanya, sekarang telah 3 tahun kemudian dan hari ini adalah hari pertemuan kami.
Jumlah kami ada lima orang dan tentu saja kami sudah bertukar nomor, ada 4 orang yang bisa datang termasuk aku, dan satu orang sudah bekerja di luar kota, tidak bisa datang.
Aku masih dalam perjalanan , melewati mantan sekolah kami dan menyebrangi jembatan kancil, dan setelah belok kanan aku akan  melihat....
“tidak ada ?” ujarku, mengusap mata beberapa kali dan mendapati hal yang sama.
“kenapa tidak ada ?” di depan mataku terlihat sebuah kantor swasta yang cukup besar dengan tempat parkir luas terhampar di hadapanku.
Namun , bukan itu yang aku ingin lihat,
“kenapa pohon itu tidak ada ?”
Aku bertanya sekali lagi ,
“bener, pohon itu udah nggak ada.” Aku kaget , sebuah suara menjawab pertanyaanku.
Ketika aku menengok ke belakang, ke-3 temanku sudah berdiri di sana.
Ternyata mereka datang lebih cepat dari yang di janjikan.
“jadi kalian sudah tau ?” tanyaku heran,
“tidak , kami juga baru tau hari ini.” Yang lain menjawab.
“mereka membeli tanah di sekitar sini untuk perluasan kantor, dan pohon itu termasuk, sekarang udah nggak ada lagi tempat kumpul kita dulu.”
Temanku menjelaskan dengan santai, meski tahu dalam dirinya merasa kehilangan.
“terus ? kita kemana ?”
Suasana hening sejenak, tempat itu menjadi panas dan kami tidak betah lama – lama berdiri.
“aku punya tempat , mau kesana ?”
Seseorang usul dan langsug di tanggapi oleh semuanya, dan kami semua pergi dari tempat itu, tempat yang pernah kami jadikan berkumpulnya masa muda.
Memang berat,
Tapi,
Di dunia ini tidak ada yang tetap tidak berubah.