Jumat, 07 Februari 2014

secuil cerita dua sejoli

langit masih mendung, padahal sudah 2 jam lebih hujan turun.
kaki ini melangkah menuju kantin dengan santai, semua orang melihatiku, mungkin karena hanya aku yang berjalan di tengah hujan , dan sekelilingku berlari karena hujan. memang benar , berbeda dari oranglain , aku adalah seorang yang menyukai hujan , berjalan ditengah hujan sederas ini sama sekali tidak membuatku berpikir bahwa aku akan sakit. setiba di kantin, seperti yang sudah - sudah aku memesan secangkir kopi untuk menemaniku memandangi hujan. entah sudah berapa saat seseorang dari kelasku datang.
Nita namanya, tidak seperti biasanya, ia berjalan tanpa Risky di sampingnya, atau mereka kehilangan satu sama lain ?
dia melihatku yang sedang menatap laptop menulis cerita.

"ndri..., boleh aku lihat ?" tanya Nita.
"eee.... liat aja..." jawabku. berharap ia tidak meminjam terlalu lama.
"ok..ok" jawabnya , dan jawaban itu membuatku ragu.

ternyata benar dugaanku ia tak hanya melihat tulisan ,... sepersekian detik aku menyerahkannya , Nita langsung meminta.

"aku pinjem buat mainan facebook ya ndri ?"

tapi , aku tidak menolak atau melarang, karena perkataan seperti itu sudah 1000% aku perkirakan.

"terserah kamulah." jawabku agak berat.

"ndri... , kamu tau Risky nggak ?" tanya Nita kepadaku namun masih saja memandang monitor.
"nggak,..." jawabku mengangkat gelas kopi yang ingin aku minum.
"kemana ya,.. hari ini aku nggak ada yang jemput." keluhnya entah kepada siapa.

tapi,... setelah aku ingat - ingat, Risky hari ini tidak masuk sekolah, mungkin karena hujan yang lebat pagi tadi membuat ia tidak semangat pergi dari rumah. dan apabila hujan berhasil memaksanya tidak bersekolah, apakah hujan juga akan berhasil memaksanya untuk mengacuhkan Nita.?

waktu masih berjalan, sepertiga jam aku memandang hujan yang tak juga reda., kini laptopku seakan bukan milikku karena benda itu erat didekap tangan wanita yang kehilangan separuh dirinya.

tiba - tiba seorang pria berjas hujan mendekatinya dengan membawa dan mengenakan helm.
'kini separuh dirinya sudah bertemu dengan separuhnya lagi'

apa ini nyata ? Risky yang tadi pagi mengacuhkan sekolah karena hujan.
kini datang dengan tubuh menggigil, ini adalah bukti nyata sebuah kepedulian.
"Lho? Risky ! kamu datang ?" tanya Nita yang malah heran kenapa risky datang.
"iya, ...aku cuma mau beli nasi goreng disini terus balik lagi." tentu saja itu hanya jawaban candaan.

"hei, kenapa kamu tidak berangkat sekolah ?" tanyaku terlepas dari pertanyaan 'kenapa demi Nita kamu baru kesini?'
"ah, aku cuma males" jawabnya pendek
itu bukan alasan , yang aku dengar dari wajah dan bahasa tubuhnya
'tadi pagi aku kedinginan, air terasa beku seperti menusuk-nusuk dikulitku'

"ndri.., makasih ya udah pinjamkan laptop." kata Nita segera Log Out dari facebook.
aku hanya mengangguk dan kembali menikmati kopi.

"Nit, sorry ya aku kelamaan, pasti udah lama nunggunya ya...?" Risky mendadak meminta maaf kepada Nita.
"aku yang harus minta maaf , ngrepotin kamu jauh - jauh kesini" Nita menyalahkan diri sendiri.
"kalo kelamaan disini orang tuamu bakal khawatir,ayo langsung pulang" ajak Risky.

'hei..hei.. kemana alasan ingin makan nasi goreng tadi?' pikirku

"daa ... ndri ... aku pulang dulu ya..." Nita pamit , melangkah bersama Risky , mereka berjalan menembus hujan tanpa berlari,

mungkin memang banyak orang yang berlari karena hujan, namun ada juga yang berjalan di tengah hujan seperti apa yang aku lakukan.
dan ada pula mereka yang tidak menghiraukan hujan , bukan karena mereka memang tidak peduli.
namun kepedulian mereka sudah menemukan rumahnya, dan apapun keadaan yang mereka alami.
mereka akan kembali ke rumah, tempat kepedulian itu menggumpalkan awan.
dan menjadi tempat yang berwarnakan pelangi.

1 komentar: