Kamis, 02 Januari 2014

EMOSI Manusia

Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari itu, disebut warna afektif. Warna afektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar saja. Dalam hal warna efektif yang kuat, maka perasan –perasaan menjadi lebih mendalam, lebih luas dan lebih terasa. Perasaan-perasaan seperti ini disebut emosi. Beberapa macam emosi antara lain : gembira, bahagia, terkejut, jemu, benci, was-was dan sebagainyaPerbedan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu ke;langsungan kualitatif yang tidak elas batasnya pada suatu saat tetentu, suatu warna efektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi. Jadi, sukar sekali kita mendefinisikan emosi oleh karena itu, yang dimaksudkan dengan emosi disini bukan tebatas pada emosi atau perasaan saja, tetapi meliputi setiap keadaan pada dri seseorang yang disertai dengan warna efektif, baik pada tingkat yang lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang kuat (mendalam).

Teori-Teori Emosi
Ada dua macam pendapat tentang terjadinya emosi. Pendapat yang nativistik mengatakan bahwa emosi-emosi itu pada dasarnya merupakan bawaan sejak lahir, sedangkan pendapat yang empiistik mengatakan bahwa emosi dibentuk oleh pengalaman dan proses belajar.Salah satu penganut paham nativistik adalah rene descartes (1569-1650). Ia mengatakan bahwa manusia sejak lahirnya telah mempunyai 6 emosi dasar yaitu : cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih dan kagum.Dipihak kaum empiristik dapat kita catat nama-nama william james (1842-1910,amerika serikat), dan carl lange (denmark) kedua orang ini menyusun suatu teori emosi yang dinamakan teori james-lange. Menurut teori ini, emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-erubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respon terhadap rangsang-rangsang dari luar. Jadi, kalau seseorang misalnya melihat seekor harimau, maka reaksinya adalah darah makin cepat beredar karena denyut jantungnya makin cepat, paru-paru pun lebih cepat memompa udara dan sebagainya. Respon-respon tubuh ini kemudian dipersepsikan dan timbullah rasa takut. Jadi, orang itu bukan berdebar-debar karena takut setelah melihat harimau, melainkan karena ia berdebar-debar maka timbul rasa takut. Mengapa rasa takut yang timbul, ini disebabkan oleh hasil pengalaman dan proses belajar. Orang yang bersangkutan dari pengalamannya telah mengetahui bahwa harimau adalah mahluk yang berbahaya karena itu debaran jantung dipersepsikan sebagai takut.Tokoh empiris lain yang mengemukakan teori emosi adalah willhelm wundt (1832-1920) tetapi berbeda dari w james yang menyelidiki mengapa timbul emosi, w. Wundt menguraikan jenis-jenis emosi.Menurut wundt ada 3 pasang kutub emsi, yaitu:

1. Lust-unlust (senang-tak senang) 
2. Spannung-losung (tegang-tak tegang) 
3. erregung-berubingung (semangat-tenang)

Jadi, kalau seorang melihat harimau maka emosinya adalah unlust, spannung dan erregung; kalau seseorang mahasiswa lulus ujian, emosinya adalah lust, losung dan berubingung dan seterusnyaPerubahan-erubahan pada tubuh pada sat terjadi emosi:Terutama pada emosi yang kuat, sering kali terjadi juga oerubahan-perubahan pada tubuh kita antara lain:

1. reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona. 
2. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah. 
3. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut. 
4. Pernafasan : bernafas panjang kalau kecewa. 
5. Pupil mata : membesar atau sakit atau marah 
6. Liur : mengering kalau takut atau tegang 
7. Bulu roma : berdiri kalau takut 
8. Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar (tremor) 
9. Komposisi darah : komposisi darah akan ikut berubah dalam keadan emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif.

Menggolong-Golongkan Emosi
Membedakan satu emosi dari emosi lainnya dan menggolongkan emosi-emosi yang sejenis kedalam satu golongan atau satu tipe adalah sangat sukar dilakukan karena hal-hal yang berikut ini :

1. Emosi yang sangat mendalam (misalnya sangat marah atau sangat takut) menyebabkan aktifitas badan yang sangat tinggi, sehingga seluruh tubuh diaktifkan, dan dalam keadan seperti ini sukar untuk menentukan apakah seseorang sedang takut atau sedang marah.

2. Satu orang dapat menghayati satu macam emosi dengan berbagai cara. Misalnya, kalau marah ia mungkin gemetar ditempat, tetapi lain kali mungkin ia memaki-maki, dan lain kali lagi ia mungkin lari.

3. Nama yang umumnya diberika kepada berbagai jenis emosi biasanya didasarkan pada sifat rangsangnya, bukan pada keadan emosinya sendiri.jadi, “takut” adalah emosi yang timbul terhadap suatu bahaya, “marah” adalah emosi yang timbul terhadap sesuatu yang menjengkelkan.

4. Pengenalan emosi secara subyektif dan introspektif, juga sukar dilakukan karena selalu saja akan ada pengaruh dari lingkungan.

Pertumbuhan Emosi
Pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar. Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat menangis, tetapi ia harus mencapai tingkat kematangan tertentu sebelum ia dapat tertawa. Kalau anak itu sudah lebih besar,maka ia akan belajar bahwa menangis dan tertawa dapat digunakan untuk maksud-maksud tertentu pada situasi-situasi tertentu.Pada bayi yang baru lahir, satu-satunya emosi yang nyata adalah kegelisahan yang nampak sebagai ketidak senangan dalam bentuk menangis dan meronta. Pada keadan tenang, bayi itu tidak menunjukkan perbuatan apapun, jadi emosinya netral.Tiga bulan kemudian baru nampak pembedaan. Sekarang terdapat dua ekstrimitas, yaitu rasa tertekan atau terganggu dan rasa senang atau gembura. Senang atau gembira, merupakan perkembangan emosi lebih lanjut yang tidak terdapat pada waktu lahir.Sikap pada seseorang, setelah beberapa waktu, dapat menetap dan sukar untuk diubah lagi, dan menjadi prasangka. Prasangka ini sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku, karena ia akan mewarnai tiap-tiap perbuatan yang berhubungan dengan sesuatu hal, sebelum hal itu sendiri muncul dihadapan orang yang bersangkutan. Sikap orang amerika berkulit putih terhadap orang amerika berkulit hitam, seperti disebutkan dalam contoh tadi pada kebanyakan orang amerika berkulit putih, bukan lagi hanya sikap belaka, melainkan sudah menjadi prasangka.Sikap yang disertai dengan emosi yang berlebih-lebihan disebut kompleks, nisalnya kompleks rendah diri, yaitu sikap negatif terhadap diri sendiri yang disertai perasaan malu, takut, tidak berdaya, segan bertemu orang lain dan sebagainya.

Takut
Takut adalah perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu bentuk takut yang ekstrim adalah takut yang patologis, yang disebut phobia. Phobia adalah perasaan takut terhadap hal-hal tertentu yang demikian kuatnya, meskipun tidak ada alasan yang nyata, misalnya takut terhadap tempat yang sempit dan tertutup (claustrophobia)Rasa takut yang lain yang merupakan kelainan kejiwaan adalah kecemasan (anxiety) yaitu rasa takut yag tak jelas sasarannya dan tidak jelas alasannya. Kecemasan yang terus menerus biasanya terdapat pada penderita psikoneurosis.

Kuatir
Kuatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai obyek yang jelas atau tidak ada obyeknya sama sekali. Kekuatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak aman. Kekuatiran seseorang untuk melanggar norma masyarakat adalah suatu bentuk kekuatiran yang umum terdapat pada tiap-tiap orang dan kekuatiran in justru positif karena dengan demikian orang selalu bersikap hati-hati dan berusaha ,menyesuaikan diri dengan norma masyarakat.

Cemburu
Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekuatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang. Seorang yang cemburu selalu mempunya sikap benci terhadap saingannya.

Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya kegembiraan disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba (surprise) dan kegembiraan biasanya bersifat sosial, yaitu melibatkan orang lain disekitar orang yang sedang gembira tersebut.

Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktifitas untuk sampai pada tujuannya. Dengan emikian, ketegangan yang terjadi dalam aktifitas itu idak mereda, bahkan bertambah untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah.

Frustasi
Frustasi adalah suatu keadaan dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya kepuasan atau suatu tujuan akibat adanya halangan atau rintangan dalam usaha mencapai kepuasan atau tujuan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar